2020 Round 1 Request for Proposals Press Release

Round 1 Update: Applicants please note that in light of COVID-19, we have extended the Request for Proposals deadline to April 3rd, 2020 at midnight. 

Read DRF/DRAF Program Director’s Message to Grantees and Applicants

PRESS RELEASE

Disability Rights Fund Releases 2020 Round 1 Request for Proposals

March 2, 2020

FOR IMMEDIATE RELEASE                       

Contact: Faith Lemon, Program Director
Email: flemon@disabilityrightsfund.org

BOSTON, MA – The Disability Rights Fund (DRF) – a grantmaking collaboration between donors and the global disability community which supports the human rights and inclusion in development of persons with disabilities – announces the opening of a Request for Proposal (RFP) process for Disabled Persons’ Organizations (DPOs) in Malawi, Myanmar, and Nigeria.  DPOs in Indonesia are invited to apply by invitation only. The deadline for RFP submission is March 27, 2020.

Interested organizations are urged to review the full eligibility criteria and RFP details posted on the Fund’s website, at https://www.disabilityrightsfund.org/for-grantseekers/. Any questions should be directed to grants@disabilityrightsfund.org.

The Fund’s mission is to support persons with disabilities around the world to build diverse movements, ensure inclusive development agendas, and achieve equal rights and opportunity for all. Through grantmaking, advocacy, and technical assistance, DRF supports Disabled Persons’ Organizations (DPOs[1]) to use global rights and development frameworks, such as the Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD) and the Sustainable Development Goals (SDGs) ensuring no one is left behind.

Applicant organizations may apply as:

  1. Single organizations or partnerships for one-year Small Grants, ranging from USD 5,000 – 20,000;
  2. Sub-national DPO-led coalitions for two-year Mid-Level Coalition grants ranging from USD 30,000 – 40,000 per year (USD 60,000 – 80,000 over two years); and/or
  3. National DPO-led coalitions for two-year National Coalition grants, ranging from USD 30,000 to 50,000 per year (USD 60,000 – 100,000 over two years).

With its sister fund, the Disability Rights Advocacy Fund – which supports advocacy for treaty ratification and legislative change in target countries – DRF has granted more than $35.9 million to 352 different organizations in 37 countries since 2008.

DRF donors include: The Ansara Family Fund of the Boston Foundation, the Ford Foundation, The Estelle Friedman Gervis Family Foundation, the Joseph P. Kennedy Jr. Foundation, the Foundation to Promote Open Society, part of the Open Society Foundations, and U.K. aid from the U.K. government (DFID). DRAF is supported by the Australian Government’s Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) and U.K. aid from the U.K. government (DFID). The views expressed in this communication do not necessarily reflect the official policies of any of our donors, or the governments they represent.

 ####

SIARAN PERS

Disability Rights Fund Membuka Permohonan Proposal Putaran 1 Tahun 2020

2 Maret, 2020

UNTUK SEGERA DISEBARLUASKAN                  

Kontak: Faith Lemon, Program Director
Email: flemon@disabilityrightsfund.org

BOSTON, MA – Disability Rights Fund (DRF) – sebuah kerjasama pemberian dana hibah antara para donor dan komunitas penyandang disabilitas global yang mendukung HAM dan inklusi para penyandang disabilitas dalam pembangunan – mengumumkan dimulainya sebuah proses Permohonan Proposal (Request for Proposal – RFP)untuk organisasi dari, oleh, dan untuk penyandang disabilitas (DPO) di Malawi, Myanmar, dan Nigeria.  DPO yang berada di Indonesia hanya berdasarkan undangan saja. Tenggat waktu penyerahan RFP ini adalah 27 Maret, 2020.

Organisasi yang tertarik disarankan untuk mempelajari kriteria kelayakan persyaratan dan detil informasi tentang RFP selengkapnya di situs DRF di at https://www.disabilityrightsfund.org/for-grantseekers/. Segala bentuk pertanyaan tentang proses Proposal ini bisa diajukan ke info@disabilityrightsfund.org.

Tujuan umum dari DRF adalah untuk mendukung para penyandang disabilitas di seluruh dunia untuk membangun berbagai macam pergerakan, memastikan agenda-agenda pembangunan yang inklusi, dan mewujudkan persamaan hak dan kesempatan untuk semua. Melalui pemberian dana hibah, advokasi dan bantuan teknis, DRF mendukung organisasi dari, oleh, dan untuk Penyandang Disabilitas (Disabled Persons’ Organizations – DPOs [1]) untuk menggunakan kerangka kerja-kerangka kerja hak-hak dan pembangunan global, seperti Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Rights of Persons with Disabilities – CRPD) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDG)  untuk memastikan tidak ada yang ditinggalkan.

Organisasi-organisasi bisa mengajukan permohonan sebagai:

  1. Organisasi atau kemitraan tunggal untuk Dana Hibah Kecil satu tahun, berkisar antara 5.000 Dolar AS – 20.000 Dolar AS;
  2. Koalisi yang dipimpin DPO di tingkat daerah untuk Dana Hibah Koalisi Tingkat Menengah untuk masa dua tahun yang berkisar antara 30.000 Dolar AS – 40.000 Dolar AS per tahunnya (60.000 Dolar AS – 80.000 Dolar AS untuk masa dua tahun); dan / atau
  3. Koalisi nasional yang dipimpin DPO untuk Dana Hibah Koalisi Nasional untuk masa dua tahun yang berkisar antara 30.000 Dolar AS – 50 Dolar AS per tahunnya (60.000 Dolar AS – 100.000 Dolar AS untuk masa dua tahun).

Bersama organisasi keluarga kami, Disability Rights Advocacy Fund – yang mendukung kegiatan advokasi untuk peratifikasian dan perubahan perundang-undangan di negara-negara sasaran – DRF telah mengucurkan lebih dari 35 Juta Dolar AS ke 352 oganisasi yang berbeda dari 37 negara sejak tahun 2008.

Para donor DRF antara lain adalah: Ansara Family Fund dari Boston Foundation, Ford Foundation, Estelle Friedman Gervis Family Foundation, Joseph P. Kennedy Jr. Foundation, dan Foundation to Promote Open Society, bagian dari the Open Society Foundations. DRAF didukung oleh Kementerial Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan U.K. aid dari Pemerintah Inggris Raya (DFID). Pendapat yang dinyatakan dalam komunikasi ini tidak serta merta merefleksikan kebijakan resmi dari para donor kami, atau dari pihak pemerintahan yang mereka wakili.

####

[1] Dalam pemahaman DRF tentang istilah “DPO,” DPO adalah organisasi-organisasi atau kelompok-kelompok yang mewakili para penyandang disabilitas, dimana para penyandang disabilitas merupakan mayoritas dari keseluruhan staf, dewan pimpinan, dan relawannya, serta juga terwakili dengan baik di seluruh tingkatan organisasi tersebut.  Termasuk juga dalam hal ini adalah organisasi-organisasi keluarga penyandang disabilitas (hanya jika organisasi mewakili anak-anak penyandang disabilitas, penyandang disabilitas intelektual atau buta-tuli) dimana tujuan utama dari organisasi ini adalah pemberdayaan dan pengembangan advokasi diri para penyandang disabilitas. Selain itu, pemahaman DPO tentang disabilitas sejalan dengan model sosial.

####

Download the Press Release (English,  Bahasa Indonesia, or Burmese (Word/PDF)

[1] In DRF’s understanding of the term, “DPO,” DPOs are representative organizations or groups of PWDs, where PWDs constitute a majority of the overall staff, board and volunteers, and are well represented in all levels of the organization.  It includes organizations of relatives of PWDs (only those representing children with disabilities, people with intellectual disabilities, or the Deafblind) where a primary aim of these organizations is empowerment and the growth of self-advocacy of persons with disabilities. In addition, DPOs have an understanding of disability in accordance with the social model.